Header Ads Widget

Quran Recitation Surah An-Nisa : 60 : أَلَم تَرَ إِلَى الَّذينَ يَزعُمونَ أَنَّهُم ءامَنوا بِما أُنزِلَ إِلَيكَ وَما أُنزِلَ مِن قَبلِكَ يُريدونَ أَن يَتَحاكَموا إِلَى الطّٰغوتِ وَقَد أُمِروا أَن يَكفُروا بِهِ وَيُريدُ الشَّيطٰنُ أَن يُضِلَّهُم ضَلٰلًا بَعيدًا : Apakah Kamu Tidak Memperhatikan Orang-orang Yang Mengaku Dirinya Telah Beriman Kepada Apa Yang Diturunkan Kepadamu Dan Kepada Apa Yang Diturunkan Sebelum Kamu? Mereka Hendak Berhakim Kepada Thaghut, Padahal Mereka Telah Diperintah Mengingkari Thaghut Itu. Dan Syaitan Bermaksud Menyesatkan Mereka (dengan) Penyesatan Yang Sejauh-jauhnya.

Daftar Isi [Tutup]

    Mengungkap Makna Mendalam Surah An-Nisa Ayat 60: Penolakan terhadap Thaghut dan Pentingnya Ketaatan

    Surah An-Nisa ayat 60 merupakan ayat yang sarat makna, menyoroti pentingnya ketaatan kepada Allah SWT dan penolakan terhadap segala bentuk thaghut, yang merujuk pada segala sesuatu yang disembah selain Allah SWT. Ayat ini memberikan panduan penting bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan yang berlandaskan pada prinsip-prinsip Islam yang benar.

    Makna Thaghut dalam Ayat

    Kata "thaghut" berasal dari bahasa Arab yang berarti "sesuatu yang melampaui batas" atau "sesuatu yang disembah selain Allah SWT." Dalam konteks ayat ini, thaghut merujuk pada segala bentuk kekuasaan atau otoritas yang menggantikan atau menandingi otoritas Allah SWT. Thaghut dapat berupa individu, kelompok, ideologi, atau bahkan diri kita sendiri ketika kita mendahulukan keinginan dan hawa nafsu kita di atas perintah Allah SWT.

    Penolakan terhadap Thaghut

    Ayat ini dengan tegas memerintahkan umat Islam untuk menolak thaghut dan tidak mencari penghakiman atau penyelesaian masalah kepada selain Allah SWT. Hal ini karena thaghut adalah simbol penentangan terhadap otoritas Allah SWT dan upaya untuk menggantikan hukum-hukum-Nya dengan hukum buatan manusia.

    Penolakan terhadap thaghut bukan hanya sekadar penolakan terhadap berhala atau patung, tetapi juga mencakup penolakan terhadap segala bentuk kekuasaan atau otoritas yang bertentangan dengan ajaran Islam. Ini termasuk sistem hukum yang tidak berdasarkan pada hukum Allah SWT, pemimpin yang menindas rakyatnya, atau ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam.

    Dampak Penyesatan Thaghut

    Ayat tersebut juga memperingatkan tentang dampak penyesatan yang dapat ditimbulkan oleh thaghut. Syaitan, sebagai musuh bebuyutan umat Islam, menggunakan thaghut sebagai alat untuk menyesatkan manusia dan menjauhkan mereka dari jalan yang benar.

    Penyesatan thaghut dapat bermanifestasi dalam berbagai bentuk, seperti keraguan dalam beragama, perpecahan di antara umat Islam, dan penyebaran ajaran sesat. Hal ini dapat berdampak negatif pada kehidupan individu dan masyarakat secara keseluruhan, menyebabkan kebingungan, konflik, dan kemunduran.

    Pentingnya Ketaatan kepada Allah SWT

    Sebagai lawan dari thaghut, ayat ini menekankan pentingnya ketaatan kepada Allah SWT. Ketaatan ini meliputi mengikuti perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada kehendak-Nya.

    Ketaatan kepada Allah SWT adalah landasan bagi kehidupan yang bermakna dan berkah. Ini membebaskan kita dari perbudakan terhadap hawa nafsu dan keinginan duniawi, dan mengarahkan kita pada jalan yang benar. Dengan mengikuti perintah Allah SWT, kita dapat mencapai ketenangan hati, kesuksesan sejati, dan kebahagiaan abadi.

    Kesimpulan

    Surah An-Nisa ayat 60 memberikan panduan yang jelas bagi umat Islam tentang pentingnya menolak thaghut dan menaati Allah SWT. Penolakan terhadap thaghut adalah kunci untuk menjaga kemurnian iman dan menghindari penyesatan yang dapat menghancurkan. Dengan berpegang teguh pada ketaatan kepada Allah SWT, kita dapat menjalani kehidupan yang berlandaskan pada prinsip-prinsip Islam yang benar dan mencapai kebahagiaan dan kesuksesan sejati.

    Post a Comment

    0 Comments