Header Ads Widget

Quran Recitation Surah An-Nisa : 85 : مَن يَشفَع شَفٰعَةً حَسَنَةً يَكُن لَهُ نَصيبٌ مِنها وَمَن يَشفَع شَفٰعَةً سَيِّئَةً يَكُن لَهُ كِفلٌ مِنها وَكانَ اللَّهُ عَلىٰ كُلِّ شَيءٍ مُقيتًا : Barangsiapa Yang Memberikan Syafa´at Yang Baik, Niscaya Ia Akan Memperoleh Bahagian (pahala) Dari Padanya. Dan Barangsiapa Memberi Syafa´at Yang Buruk, Niscaya Ia Akan Memikul Bahagian (dosa) Dari Padanya. Allah Maha Kuasa Atas Segala Sesuatu.

Daftar Isi [Tutup]

    Surah An-Nisa Ayat 85: Syafaat dan Tanggung Jawabnya

    Dalam Surah An-Nisa ayat 85, Allah SWT berfirman:

    مَن يَشفَع شَفٰعَةً حَسَنَةً يَكُن لَهُ نَصيبٌ مِنها وَمَن يَشفَع شَفٰعَةً سَيِّئَةً يَكُن لَهُ كِفلٌ مِنها وَكانَ اللَّهُ عَلىٰ كُلِّ شَيءٍ مُقيتًا

    Artinya: "Barangsiapa yang memberikan syafa’at yang baik, niscaya ia akan memperoleh bahagian (pahala) dari padanya. Dan barangsiapa memberi syafa’at yang buruk, niscaya ia akan memikul bahagian (dosa) dari padanya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."

    Ayat ini menguraikan prinsip penting mengenai syafaat, yaitu permohonan atau dukungan seseorang kepada Allah SWT untuk mengampuni atau memberikan rahmat kepada orang lain. Syafaat dibagi menjadi dua kategori: syafaat yang baik dan syafaat yang buruk.

    Syafaat yang Baik

    Syafaat yang baik adalah permohonan atau dukungan yang dilakukan dengan niat tulus untuk membantu seseorang yang berhak menerimanya. Orang yang memberikan syafaat ini akan memperoleh bagian dari pahala orang yang disyafa’ati.

    Terdapat beberapa syarat untuk melakukan syafaat yang baik, antara lain:

    • Orang yang disyafa’ati adalah orang yang pantas menerima bantuan.
    • Syafaat dilakukan dengan ikhlas dan tanpa pamrih.
    • Syafaat tidak bertentangan dengan hukum dan ajaran Islam.

    Syafaat yang Buruk

    Sebaliknya, syafaat yang buruk adalah permohonan atau dukungan yang dilakukan dengan niat buruk atau untuk membantu orang yang tidak berhak menerimanya. Orang yang memberikan syafaat ini akan memikul bagian dari dosa orang yang disyafa’ati.

    Syarat-syarat syafaat yang buruk meliputi:

    • Orang yang disyafa’ati adalah orang yang tidak pantas menerima bantuan.
    • Syafaat dilakukan dengan niat buruk atau pamrih.
    • Syafaat bertentangan dengan hukum dan ajaran Islam.

    Tanggung Jawab dalam Syafaat

    Ayat ini juga menekankan bahwa Allah SWT Maha Kuasa atas segala sesuatu. Artinya, Dialah yang berhak memutuskan apakah syafaat akan diterima atau tidak. Allah SWT tidak akan menerima syafaat yang bertentangan dengan kehendak-Nya atau yang dilakukan dengan niat buruk.

    Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk memahami tanggung jawabnya dalam memberikan syafaat. Kita harus berhati-hati agar tidak memberikan syafaat yang buruk, karena hal itu akan berdampak negatif pada diri kita sendiri.

    Hikmah Ayat

    Ayat ini mengajarkan beberapa hikmah penting, di antaranya:

    • Syafaat adalah perbuatan mulia yang dianjurkan dalam Islam.
    • Syafaat harus dilakukan dengan niat yang baik dan untuk membantu orang yang berhak menerimanya.
    • Setiap orang akan bertanggung jawab atas syafaat yang diberikannya.
    • Allah SWT Maha Kuasa atas segala sesuatu dan berhak memutuskan apakah syafaat akan diterima atau tidak.

    Dengan memahami prinsip-prinsip syafaat yang dijelaskan dalam Surah An-Nisa ayat 85, kita dapat menjalankan ibadah ini dengan benar dan memperoleh pahala dari Allah SWT.

    Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Surah An-Nisa: 85

    Apa arti dari Surah An-Nisa: 85?

    Surah An-Nisa: 85 menyatakan bahwa siapa pun yang memberikan syafaat yang baik akan menerima pahala, sementara siapa pun yang memberikan syafaat yang buruk akan memikul dosa. Allah berkuasa atas segala sesuatu.

    Apa yang dimaksud dengan syafaat?

    Syafaat adalah tindakan memohon kepada Allah untuk memberikan kebaikan atau mengampuni dosa seseorang. Syafaat dapat dilakukan oleh nabi, malaikat, atau orang-orang yang bertakwa.

    Apa yang dimaksud dengan syafaat yang baik?

    Syafaat yang baik adalah syafaat yang memohon kepada Allah untuk memberikan kebaikan, ampunan, atau bantuan kepada orang lain. Syafaat ini dapat dilakukan untuk diri sendiri atau untuk orang lain.

    Apa yang dimaksud dengan syafaat yang buruk?

    Syafaat yang buruk adalah syafaat yang memohon kepada Allah untuk menghukum atau menyakiti seseorang. Syafaat ini dilarang dalam Islam dan dianggap sebagai dosa besar.

    Siapa yang berhak memberikan syafaat?

    Hanya Allah yang berhak memberikan syafaat. Namun, Dia telah mengizinkan beberapa orang untuk memberikan syafaat atas nama orang lain, seperti nabi, malaikat, dan orang-orang yang bertakwa.

    Apakah syafaat selalu diterima?

    Syafaat tidak selalu diterima. Allah hanya menerima syafaat yang baik dan dari orang-orang yang berhak memberikan syafaat. Syafaat juga tidak dapat mengubah kehendak Allah.

    Apa hikmah dari Surah An-Nisa: 85?

    Surah An-Nisa: 85 mengajarkan beberapa hikmah penting, antara lain:

    • Pentingnya melakukan perbuatan baik dan menghindari perbuatan buruk.
    • Pentingnya membantu orang lain dan mendoakan kebaikan bagi mereka.
    • Pentingnya meminta syafaat dari orang-orang yang berhak memberikan syafaat.
    • Bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu dan hanya Dia yang dapat memberikan syafaat yang diterima.

    Bagaimana kita dapat menerapkan ajaran Surah An-Nisa: 85 dalam kehidupan kita?

    Kita dapat menerapkan ajaran Surah An-Nisa: 85 dalam kehidupan kita dengan:

    • Melakukan perbuatan baik dan menghindari perbuatan buruk.
    • Membantu orang lain dan mendoakan kebaikan bagi mereka.
    • Meminta syafaat dari nabi, malaikat, dan orang-orang yang bertakwa.
    • Mempercayai bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu dan hanya Dia yang dapat memberikan syafaat yang diterima.

    Post a Comment

    0 Comments