Header Ads Widget

Quran Recitation Surah An-Nisa : 154 : وَرَفَعنا فَوقَهُمُ الطّورَ بِميثٰقِهِم وَقُلنا لَهُمُ ادخُلُوا البابَ سُجَّدًا وَقُلنا لَهُم لا تَعدوا فِى السَّبتِ وَأَخَذنا مِنهُم ميثٰقًا غَليظًا : Dan Telah Kami Angkat Ke Atas (kepala) Mereka Bukit Thursina Untuk (menerima) Perjanjian (yang Telah Kami Ambil Dari) Mereka. Dan Kami Perintahkan Kepada Mereka: "Masuklah Pintu Gerbang Itu Sambil Bersujud", Dan Kami Perintahkan (pula) Kepada Mereka: "Janganlah Kamu Melanggar Peraturan Mengenai Hari Sabtu", Dan Kami Telah Mengambil Dari Mereka Perjanjian Yang Kokoh.

Daftar Isi [Tutup]

    Surah An-Nisa Ayat 154: Perjanjian di Gunung Thursina

    Surah An-Nisa ayat 154 merupakan penggambaran dramatis tentang perjanjian agung yang dibuat antara Allah SWT dan Bani Israel di Gunung Thursina. Perjanjian ini menjadi tonggak penting dalam sejarah agama dan memiliki implikasi yang mendalam bagi umat Islam.

    Pengangkatan Gunung Thursina

    Ayat ini dimulai dengan pengangkatan Gunung Thursina ke atas kepala Bani Israel. Peristiwa ini merupakan manifestasi fisik dari kehadiran dan kekuasaan Allah SWT. Gunung tersebut menjadi simbol kewajiban dan tanggung jawab yang menyertai perjanjian.

    Perintah untuk Sujud

    Allah SWT memerintahkan Bani Israel untuk memasuki pintu gerbang sambil bersujud. Sujud adalah tindakan kerendahan hati dan kepatuhan tertinggi. Melalui tindakan ini, Bani Israel mengakui superioritas Allah SWT dan berjanji untuk mengikuti perintah-Nya.

    Larangan Melanggar Hari Sabtu

    Perintah lain yang diberikan adalah larangan melanggar hari Sabtu. Hari Sabtu ditetapkan sebagai hari istirahat dan refleksi spiritual. Pelanggaran terhadap hari ini merupakan bentuk pemberontakan terhadap perintah Allah SWT.

    Perjanjian yang Kokoh

    Allah SWT mengambil perjanjian yang kokoh dari Bani Israel. Perjanjian ini tidak hanya mengikat mereka secara lisan, tetapi juga mengikat mereka pada tingkat spiritual. Mereka bersumpah untuk mematuhi perintah-perintah Allah SWT dan menjauhi segala bentuk penyimpangan.

    Implikasi bagi Umat Islam

    Perjanjian di Gunung Thursina memiliki implikasi yang mendalam bagi umat Islam. Pertama, ini mengingatkan kita tentang pentingnya perjanjian dengan Allah SWT. Ketika kita membuat janji kepada-Nya, kita harus menepatinya dengan segenap hati dan jiwa kita.

    Kedua, perjanjian ini menekankan kewajiban kita untuk mengikuti perintah Allah SWT. Kita tidak boleh memilih dan memilih perintah mana yang akan kita patuhi. Sebaliknya, kita harus berusaha untuk menaati semua perintah-Nya dengan penuh dedikasi.

    Ketiga, perjanjian ini memperingatkan kita tentang konsekuensi dari melanggar perintah Allah SWT. Bani Israel menghadapi hukuman berat karena melanggar hari Sabtu. Demikian pula, kita harus waspada terhadap konsekuensi dari tindakan kita dan berusaha untuk selalu mengikuti jalan yang benar.

    Kesimpulan

    Surah An-Nisa ayat 154 adalah pengingat yang kuat tentang perjanjian agung yang dibuat antara Allah SWT dan Bani Israel di Gunung Thursina. Perjanjian ini menekankan pentingnya perjanjian dengan Allah SWT, kewajiban kita untuk mengikuti perintah-Nya, dan konsekuensi dari melanggar perintah-Nya. Sebagai umat Islam, kita harus mengambil pelajaran dari perjanjian ini dan berusaha untuk hidup sesuai dengan persyaratannya.

    Pertanyaan Umum (FAQ) tentang Surah An-Nisa Ayat 154

    1. Apa konteks ayat ini dalam Surah An-Nisa?

    Ayat ini muncul dalam Surah An-Nisa (Wanita), yang merupakan surah keempat dalam Al-Qur’an. Ayat ini merupakan bagian dari bagian yang membahas tentang perjanjian yang diambil Allah dari Bani Israel, termasuk perintah untuk mematuhi hukum Taurat dan menghindari pelanggaran pada hari Sabtu.

    2. Apa arti dari "Kami angkat ke atas (kepala) mereka bukit Thursina"?

    Bukit Thursina, juga dikenal sebagai Gunung Sinai, adalah tempat di mana Allah memberikan Sepuluh Perintah kepada Musa dan Bani Israel. Mengangkat bukit di atas kepala mereka secara kiasan menggambarkan tanggung jawab berat yang dipikul Bani Israel untuk mematuhi perjanjian mereka dengan Allah.

    3. Apa makna perintah "Masuklah pintu gerbang itu sambil bersujud"?

    Perintah ini mengacu pada perintah Allah kepada Bani Israel untuk memasuki Baitul Maqdis (Kuil Suci) dengan penuh kerendahan hati dan penghormatan. Bersujud adalah tindakan tunduk dan penyerahan diri kepada Allah.

    4. Apa larangan "Janganlah kamu melanggar peraturan mengenai hari Sabtu"?

    Larangan ini merujuk pada perintah Allah kepada Bani Israel untuk menguduskan hari Sabtu sebagai hari istirahat dan peribadatan. Melanggar peraturan hari Sabtu dianggap sebagai dosa besar.

    5. Apa arti dari "Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang kokoh"?

    Perjanjian yang kokoh adalah perjanjian yang mengikat dan tidak dapat dilanggar. Perjanjian ini diambil oleh Allah dari Bani Israel untuk memastikan bahwa mereka akan mematuhi hukum Taurat dan perintah-perintah-Nya.

    6. Apa pelajaran yang dapat diambil dari ayat ini?

    Ayat ini mengajarkan beberapa pelajaran penting, antara lain:

    • Pentingnya mematuhi perjanjian dan komitmen yang dibuat dengan Allah.
    • Tanggung jawab besar yang datang dengan menerima bimbingan dan ajaran ilahi.
    • Konsekuensi serius dari melanggar perintah Allah.
    • Kebutuhan untuk mendekati tempat-tempat suci dengan kerendahan hati dan penghormatan.

    7. Bagaimana ayat ini relevan dengan kehidupan kita saat ini?

    Meskipun ayat ini secara khusus ditujukan kepada Bani Israel, pesan utamanya tentang pentingnya mematuhi perjanjian dan perintah Allah masih relevan bagi kita saat ini. Kita harus berusaha untuk hidup sesuai dengan komitmen kita kepada Allah dan menghindari pelanggaran terhadap perintah-perintah-Nya.

    8. Apakah ada tafsir lain dari ayat ini?

    Ada beberapa tafsir berbeda dari ayat ini, tergantung pada perspektif dan pemahaman ulama yang berbeda. Namun, makna dasarnya tetap sama: Allah meminta Bani Israel untuk mematuhi perjanjian mereka dengan-Nya dan menghindari pelanggaran hukum-Nya.

    9. Bagaimana cara menerapkan ajaran ayat ini dalam kehidupan kita sehari-hari?

    Kita dapat menerapkan ajaran ayat ini dengan:

    • Memenuhi janji dan komitmen kita kepada Allah dan sesama.
    • Mengikuti ajaran agama kita dan menghindari pelanggaran.
    • Menghargai dan menghormati tempat-tempat suci.
    • Hidup dengan rendah hati dan berserah diri kepada Allah.

    10. Apakah ada doa atau zikir yang terkait dengan ayat ini?

    Ya, ada beberapa doa dan zikir yang dapat dikaitkan dengan ayat ini, seperti:

    • "Ya Allah, bantulah kami untuk mematuhi perjanjian kami dengan-Mu dan hindarkan kami dari melanggar perintah-Mu."
    • "Ya Allah, ampunilah kami jika kami telah melanggar perjanjian kami dengan-Mu dan berikan kami kesempatan untuk memperbaikinya."
    • "Ya Allah, anugerahkan kami kerendahan hati dan penghormatan ketika kami memasuki tempat-tempat suci-Mu."

    Post a Comment

    0 Comments